Rabu, 30 Agustus 2023

Tentang Olga Dan Have Fun

 Apa yang membuatmu memilih olah raga tertentu dibanding lainnya?

Strava



Ngobrol sama anak lanang, aku dan bapaknya sebenarnya ingin dia ikut ekskul olahraga team work seperti futsal. Tapi dia nggak mau. Tapak suci dia juga nggak tertarik. Renang ingin ikut, tapi karena sudah bisa nggak kami ijinkan. Jadi selain meneruskan robotic, dia ambil KIR atau science. 


Menyimak channel Ade Rai, beberapa penjelasannya tentang kenapa angkat beban itu perlu, bahkan bagi orang yang usia udah masuk lansia, aku tertarik nge-gym. itulah kenapa ketika ada gym khusus wanita baru launching di Depok April kemarin aku mendaftar. Tagline mereka, cukup 30 menit.




Pedometer Step Counter



Alasan kenapa aku mendaftar dan membayar cukup mahal untuk jadi member di gym itu adalah karena jalan kaki yang beberapa pekan sebelumnya aku lakukan di UI memberi efek nafsu makan meningkat. Tapi setelah pekan ketiga di gym itu dan otot-ototku mulai terbiasa dengan alat-alatnya, aku jatuh jenuh. Monoton, membosankan, dan jelas nggak intense. Plus, kalau kita datang di jam-jam tertentu, slot akan nyaris penuh. Efek kapasitas ruangan kurang memadai (menurutku), aroma-aroma tak sedap termasuk sisa keringat di alat yang habis dipakai orang lain akan mudah tertangkap indra penciumanku yg lumayan tajam. Yes, bau kulit sintetis berpadu dengan keringat itu sukses bikin aku mual. 



Halal bi halal RT, aku baru tahu kalau ternyata ada tetangga yang buka fitness. Bahkan beberapa tetangga lainnya udah lama olah raga di sana. Hellowww,,  kemana aja gue? 
maka mendaftarlah aku di sana dengan anak gadis. Lumayan dekat,dari rumah, dan jelas nggak perlu antri dan  ngeluarin parkir spt di gym sebelumnya yang berada di area mall.

Ndilalah, pertemuan pertama langsung dihajar bagian belly. Dua hari kemudian, tuh otot-otot di  sekitar bekas luka caesarku protes. Saking sakitnya bahkan untuk pindah posisi tidur dari telentang ke bangun sakit terasa. Jadi kalau mau bangun aku miring, meringkuk dulu, menekuk agar bikini line tempat bekas perutku disobek tidak meregang, baru gerak ke atas.

Produksi keringat dan seger setelahnya, jangan ditanya. Tapi usia, dan intensitas juga nggak bisa dipungkiri tak seperti 20 tahun lalu. Aerobik atau badminton hampir tiap siang pas istirahat kerja ayuk aja. Sekarang, jalan plus lari kecil aja beraattt rasanya.
But, kita nggak boleh menyerah dong.. So, beberapa pekan ini aku kembali ke kebiasaan lama, jalan di UI. Target minimal 5 km, itu sekitar 50-60" . Target langkah harian 7000 langkah. Dan pagi kemarin,--yang menginspirasi judul ini--aku merasakan bahagia dan bersemangat sekaligus. Menyusuri beberapa rute paving dan aspal di UI, menghirup segar udara penuh oksigen dari pepohonan di kanan kiri, berpapasan dengan beberapa wajah yang mulai kuhafal, aku 'memngingatkan' kaki, otak, dan jantungku bahwa mereka dulu biasa melakukan itu. 




It's super fun! Itulah alasan kenapa kita memilih satu olah raga dibanding lainnya. Bukan hanya sebab karena kebutuhan kita apa, tapi juga, having fun kah kita saat melakukannya. 
Aku, sebenarnya tak masalah dengan semua jenis olah raga. Berkarakter pertengahan, aku oke aja diajak team work dan pada saat yang sama bisa sangat menikmati sendiri. Tapi memang, usia dan seberapa sering aku melatih otot2 jadi pertimbangan juga. But, aku janji, suatu saat harus kembali berlatih angkat beban lagi. 
Kalau kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar